Presiden Joko Widodo memiliki target untuk seluruh desa di Pulau Papua. Tak main-main, listrik mengaliri setiap desa di sana pada 2018 nanti.
“Saya tadi sudah perintahkan pada Menteri ESDM. Nanti juga dibantu PLN. Tahun depan di tanah Papua semua desa harus terang benderang,” kata Presiden saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga mesin Gas (PLTMG) 20 MW dan PLTMG 50 MW Jayapura di Kelurahan Kaliboho, Kabupaten Nabire, Rabu (20/12).
Jokowi mengungkapkan, saat ini desa yang belum teraliri listrik mencapai 3.000. Paling terbanyak yakni 2.000 desa itu ada di tanah Papua.
Presiden sekaligus mengakui bahwa membangun infrastruktur listrik di Papua itu tidak mudah. Salah satu sebab karena beratnya medan.
“Memang tidak mudah mengerjakan namanya listrik di tanah Papua. Medannya berat sekali. Tadi kita lihat, bergunung-gunung. Kemudian mau membawa tiang listrik saja nyebur ke sungai yang dalam. Artinya, medannya memang sangat berat. Bukan karena apa-apa, medannya sangat berat,” tegas Jokowi.
Faktor Lain
Presiden juga mengakui telah mendapat laporan lainnya. Salah satunya mengenai mahalnya pembangunan infrastruktur di Papua. Meski demikian, baginya, harus dikerjakan untuk Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Presiden juga mengatakan, untuk rakyat Papua semua harus dilakukan. Seperti BBM satu harga, penurunan harga semen. Juga masalah jalan, layanan kesehatan, pendidikan juga harus dilakukan.
Usai acara peresmian, Presiden kembali menegaskan, Menteri ESDM telah menyanggupi tercapainya target seluruh desa di Papua teraliri listrik itu.
“Tanah Papua sebanyak kurang lebih 2.000 desa akan teraliri listrik. Baik listrik PLN maupun listrik ‘solar cell’ (tenaga matahari),” ungkap Jokowi, seperti dikutip dari Antara.
Presiden mengatakan bahwa kolaborasi listrik, baik listrik PLN maupun listrik ‘solar cell’ (tenaga matahari) ini untuk mengatasi permasalahan listrik di tanah Papua.