SALUR: Desa-desa di Kecamatan Gekbrong menggunakan anggaran Dana Desa untuk pembangunan, sebagaimana yang ditentukan dalam pengalokasian kebutuhan pendanaan program tersebut.
CIANJUR – Undang-undang (UU) Desa tahun 2014 akan membuka harapan baru bagi pembangunan desa, dan tahun 2015 ini adalah tahun yang menggembirakan bagi mereka, karena pada tahun ini pencairan Dana Desa direalisasikan. Misalnya di 9 desa yang ada di Kecamatan Gekbrong, di akhir tahun 2015 ini telah berhasil memanfaatkan Dana Desa sesuai dengan peruntukkannya.
Camat Gekbrong, Dadang Prawira, mengatakan bahwa, sesuai ketentuan pasal 72 UU Desa, salahsatu sumber pendapatan desa adalah dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), atau Dana Desa, yang berasal dari belanja pemerintah pusat, dengan mengefektifkan program yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan.
“Penetapan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ini menandai era baru dan meneguhkan eksistensi desa dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan desa dalam Undang-undang ini merupakan upaya untuk melindungi dan memberdayakan desa agar semakin kuat, maju, mandiri, dan sejahtera. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa hak dan wewenang diberikan kepada desa. Salahsatunya adalah sumber pendanaan baru bagi desa dari APBN,” ujarnya, Selasa (29/12/2015).
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (APDESI) Kecamatan Gekbrong, Irawan Kustiawan, menambahkan bahwa Dana Desa tersebut dikucurkan untuk menguatkan integrasi sosial dalam pelaksanaan pembangunan desa, khususnya pembangunan infrastruktur desa, sehingga dapat menggerakkan ekonomi desa.
“Dana untuk tahap pertama dan kedua, telah kita salurkan untuk pembenahan infrastruktur. Sedangkan sisa anggarannya akan direalisasikan pada tahap ke tiga di akhir ini,” kata Irwan.
0 Comments
