Monday, April 11, 2016

Mobil Indonesia 1 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo disambut warga saat tiba di Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah, 11 April 2016. Presiden berkunjung ke Brebes untuk peluncuran Sinergi Aksi Untuk Ekonomi Rakyat. (Antara/Oky Lukmansyah)

Brebes - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat (PSAER). Presiden optimistis program tersebut dapat berjalan efektif.
"Saya ingin beri penekanan untuk Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat. Ini adalah kerja gotong royong pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, BUMN, swasta dan juga masyarakat," kata Presiden dalam sambutannya di Sub Terminal Agropolitan Bawang Merah, Desa Larangan, Brebes, Jawa Tengah (Jateng), Senin (11/4).
Menurut Presiden, selama ini sejumlah pihak bekerja sendiri. Meski kerja itu benar, masih kata Presiden, tetap diperlukan suatu sinergi.
"Kita biasanya bekerjanya sendiri-sendiri. Pemda (pemerintah daerah) kerja sendiri. Pemerintah provinsi kerja sendiri. Kerjanya benar. Pemerintah pusat progam sendiri. Ini tidak boleh. Brebes jadi percontohan pertama untuk kerja sinergi, kerja gotong royong," ujar Presiden.
Presiden berjanji untuk terus memantau jalannya PSAER. "Saya yakini kalau bareng-bareng, semua akan berhasil. Setelah acara ini akan saya cek, baik dengan intelijen, atau saya datang langsung atau mengutus siapa. Karena begitu Brebes berhasil, langsung semua kabupaten akan kita kerjakan bersama," pungkas Presiden.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, PSAER sebenarnya telah berlangsung di setiap kementerian. "Tapi kita belum pernah duduk bersama, merencanakan, diskusikan datang ke lapangan untuk mempelajari kembali," kata Darmin.
Dia menambahkan, persoalan kemiskinan tidak dapat diselesaikan satu per satu. "Harus diselesaikan sama-sama. Karena itu pada akhirnya kita harus keroyokan. Keroyokan yang terorganisir, cerdas. Kalau dikerjakan bersama dampaknya jauh lebih optimal," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Indonesia sejatinya negara kaya baik dalam hasil pertanian, kehutanan, pertambangan maupun kelautan. "Sejak dulu kita terkenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti pala, cengkeh, tebu. Namun demikian, kita belum berhasil mengelola ini bersama rakyat. Maka apa yang dilakukan hari ini sebenarnya, betul-betul permulaan. Awal sinergi suatu kerjasama untuk menjawab persoalan riil di masyarakat," ucapnya.
Terkait pertanian, dia menuturkan, produksi pertanian sangat bergantung pada musim. Dikatakan, petani tropis seperti di Indonesia seharusnya beruntung. "Di negara maju, hanya bisa produksi sekali setahun. Kita bisa lebih sekali setahun. Bagaimana nantinya kita mengelola, itulah persoalan dasar kita," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan, peluncuran PSAER sangat tepat dilakukan di Brebes. "Brebes sangat pas dipilih karena kabupaten ini lumayan. Lumayan miskin. Kemiskinan tinggi, area cukup luas. Maka perlu kiranya Brebes kita perlu berikan bantuan dukungan," kata Ganjar.
Menurutnya, masyarakat perlu diberikan akses modal sangat mudah. "Mereka butuh pengetahuan, modal dan pendampingan. Kalau ini kita serbu harapan kita kemiskinan bisa kita tangani cepat," ujarnya.
Sekadar diketahui, PSAER bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup pelaku usaha di pedesaan, dengan cara memberikan kesempatan bekerja/berusaha yang layak bagi petani, peternak, dan nelayan.
Program ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian. Program ini akan melibatkan berbagai kementerian, yakni Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Kemudian, juga melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Brebes sendiri dipilih menjadi proyek percontohan pengentasan kemisminan karena sejumlah alasan. Salah satunya, karena Brebes merupakan sentra produksi bawang Indonesia, dan bawang adalah komoditas yang berkontribusi cukup besar pada inflasi.
Tetapi faktanya kesejahteraan petani bawang relatif rendah, sebab sebagian besar keuntungan dinikmati pedagang perantara. Melalui peluncuran program ini diharapkan kesejahteraan petani bawang dapat meningkat dan menjadi contoh bagi pelaku usaha di daerah lainnya.
Suara Pembaruan
Carlos KY Paath/YUD

Author:

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini jika kalian suka silahkan share. Artikel saya yang berjudul Presiden Luncurkan Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat. Jika anda ingin sebarluaskan artikel ini, atau meletakan artikel ini sebagai tulisan anda mohon sertakan sumber link asli.

Bagaimana Tanggapan Anda
Comments
0 Comments

0 Comments

Silahkan isi Komentar Anda disini